Dalam strata sosial masyarakat kelas menengah, ada 8
segmentasi yang masing-masing memiliki ciri khasnya. Kedelapan segmen tersebut
adalah the performer, the expert, the aspirator, the climber, the follower, the
trendsetter, the flow-er, dan the settler. Kali ini saya akan berfokus pada
segmen the follower. Saya telah mewawancarai seseorang, yang menurut perspektif
saya, termasuk ke dalam segmen follower. The follower atau pengikut adalah
mereka yang yang membutuhkan panutan dan bergantung pada keberadaan teman.
Biasanya mereka adalah para pelajar SMA dan mahasiswa.
Pada kali ini saya berkesempatan untuk mengetahui lebih
dekat secara personal teman saya sendiri, yaitu Usman. Usman merupakan seorang
mahasiswa di salah satu kampus negeri Semarang. Berikut merupakan jawaban dari
beberapa pertanyaan yang saya tanyakan kepada Usman:
1. Apa harapan dan cita-citamu selama hidup?
2. Apa faktor penting
dalam hidupmu?
3. Gimana caramu memandang hidup?
4. Norma dan nilai apa yang kamu anut dalam hidupmu?
5. Apa motivasimu dalam menjalani hidupmu sekarang?
6. Apa sih kekhawatiran terbesarmu?
7. Dalam relasi sosial, apa yang jadi concern utamamu?
8. Bagaimana kamu memanajemen hartamu?
Dari pertanyaan-pertanyaan di atas, Usman mengungkapkan
bahwa harapannya adalah ingin bekerja di Lembaga seperti BIG, BMKG, dan
sejenisnya, mengingat Usman sendiri memiliki background Pendidikan Geografi.
Selain itu ia juga berambisi untuk memiliki bisnis sampingan berupa clothing
sport atau melanjutkan bisnis orang tuanya dibidang furniture antic.
Faktor penting dalam hidup bagi Usman adalah memiliki temen
yang satu frekuensi, bersikap sabar dan brani mencoba hal baru agar semua
urusan lancar. Usman sendiri menekankan bahwa lingkungan sekitar yang positif merupakan
keharusan baginya. Dalam hidup, Usman berpandangan bahwa hidup itu untuk
dinikmati alurnya dengan menjunjung nilai kesopanan dalam menjalani
kesehariannya.
Sedangkan motivasi yang terus ia tanamkan dalam hidupnya
adalah lakukan semua hal dengan baik dan sekuat tenaga untuk mencapai hasil
yang selaras dengan impian kita. Kekhawatiran terbesar dari Tia adalah di mana
ia telah berusaha dengan sekuat tenaga dan gigih, namun akhirnya gagal lalu
menyerah. Untuk itu, jaringan pertemanan yang Usman terapkan adalah berteman
dengan orang yang sekiranya memiliki garis keilmuan yang sama dan berada di
level atas dari pada dirinya.
Usman memiliki manajemen uang dalam tabungan yang dapat
dibilang hampir sama dengan kebanyakan orang pada usianya. Ia menyisihkan uang
saku atau hasil dari kerjanya tanpa ada patokan yang jelas dan bersifat tidak
menentu.
Dari beberapa pernyataan diatas, terlihat bahwa Usman
merupakan kelas Follower. Dimana ia masih membutuhkan role model atau orang
yang mampu memberikan backup ketika ia merasa akan atau sudah gagal.
Apabila diibaratkan sebuah produk, Usman adalah sebuah baterai
handphone. Di mana ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat survive selama
mungkin untuk tetap hidup, namun ia tetap membutuhkan powerbank untuk
mendampinginya agar saat dia merasa sudah tidak sanggup menahan bebannya, ia
dapat segera mendapatkan backup terlebih dahulu sebelum terlalu jatuh.
No comments: