Dalam sesi live Instagram dengan Endik Koeswoyo yang notabene seorang penulis script, novel, skenario dan lain sebagainya ini ditemui banyak insight baru baik berupa pengalaman pribadi maupun wawasan umum.
Yang mungkin akan sangat terasa adalah ketika kita memulai sesuatu hal di apapun bidangnya, kita terbiasa untuk selalu menelan mentah-mentah ilmu tersebut tanpa adanya pengkajian yang lebih dalam lagi. Dikatakan bahwa peluang dan kemandirian itu penting dan harus dicari. Mengapa demikian? Perasaan cukup justru menjadi bumerang bagi kita untuk tidak lagi berkembang dan lambat laun pasti akan terkalahkan oleh orang lain yang lebih struggle dibandingkan kita. Terlebih lagi ketika kita memiliki seorang yang dianggap men-influence kita, sejatinya kita selalu mengikuti perkembangannya dan juga menggali lebih dalam bagaimana dia mampu berada dititik tersebut sebagai penambah wawasan kita dan juga termasuk menambah sudut pandang.
Banyak dari kita yang mungkin memulai sesuatu hanya karena ketertarikan semata ataupun berada di layer atas keingin tahuan. Namun tidak ada salahnya untuk kita mengetahui terlebih dahulu apa tujuan kita dibidang itu baru menjalankannya supaya langkah yang seharusnya kita pilih itu jelas. Apakah hanya sebatas kegiatan ataupun menjadi mata pencaharian yang proper. Ketika kita mengambil keputusan untuk menjadikannya mata pencaharian, maka jangan pernah ragu untuk menawarkan kemanapun produknya dan juga turut mencari penjelasan mengenai sistemnya sebagai cambuk kita benar benar semangat dan terjun kedalamnya termasuk melakukan riset, mencari referensi dan tentu juga untuk menyelesaikannya.
Bersoal mengenai referensi, kemampuan kita akan biasa biasa saja jika kita tidak terjun total kedalamnya. Ketika kita telah terjun maka kita akan tau dimana kita seharusnya menempatkan diri dan siapa yang seharusnya menjadi acuan atau panutan kita mendalami hal tersebut. Sehingga ide dan wawasan akan terus fresh dan meminimalisir stuck. Mengetahui segmentasi pun juga menjadi dasar kita memilih seorang acuan. Karna tidak semua pasar dapat di mix and match kecuali idealisnya telah terbentuk sebagaimana mestinya.
Dalam kepenulisan sebuah naskah sendiri, terdapat sebuah formula umum sebuah cerita yang biasa disajikan yaitu berupa sebuah konflik yang diakhiri dengan plot twist. Adanya hubungan antar aktor pun juga menambah kemanisan sebuah cerita untuk dinikmati namun jangan sampai jumping dalam pendelivery-an sebuah cerita. Termasuk dalam sebuah naskah yang baik tidak disarankan untuk mengulang cerita yang sama karna hal itu akan membuat audience bosan dan membaca cerita sebelum melihat keseluruhannya.
Permainan cocoklogi dan dihubungkan dengan cerita masa kini juga termasuk sebuah rumus yang biasa dipakai dalam kepenulisan naskah. Dan ide-ide tersebut diharapkan selalu fresh dengan menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara mengamati dan membaca lebih banyak lagi referensi serta trend. Endik sendiri memiliki rumus pribadi dalam kepenulisannya, yaitu 100 halaman referensi sama dengan 1 halaman tulisan pribadinya.
Andrean Nur Fauzi - 18107030063 - Advertising A
No comments: